
Jember, Fakultas Hukum Universitas Jember
Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Bahana Justitia kembali menunjukkan eksistensinya sebagai ruang berekspresi seni bagi mahasiswa melalui gelaran akbar tahunan Firequency 2025. Tahun ini, perhelatan rutin tersebut kembali mengundang decak kagum civitas akademika dan undangan yang hadir, berkat paduan karya yang dimotori lima divisi aktif: musik, entertainment, art design, fotografi, dan jurnalistik.

Tema Terinspirasi dari Narasi Lintas Waktu
Firequency 2025 memilih konsep artistik yang bertolak dari film “Sore: Istri dari Masa Depan”, sebuah karya layar lebar yang mengeksplorasi perjalanan waktu dan dinamika kehidupan manusia. Berangkat dari gagasan tersebut, Firequency menyusun alur pertunjukan yang menuntun penonton melalui tiga rentang era:
🔹 Era 90-an — periode penuh nuansa kaset pita, radio, dan budaya pop awal,
🔹 Era 2000-an — masa peralihan teknologi dan perubahan gaya hidup,
🔹 Era Modern — era digital yang dekat dengan generasi mahasiswa masa kini.
Masing-masing babak dikembangkan melalui musik, konsep visual, hingga wardrobe yang mendukung atmosfer nostalgia dan refleksi perjalanan zaman.

Penutup Penuh Makna: “Terbuang Dalam Waktu”
Puncak acara ditandai dengan penampilan lagu “Terbuang Dalam Waktu”, sebuah komposisi yang menjadi ikonik dalam Firequency 2025. Selama lagu dinyanyikan, layar memutar rangkaian dokumentasi perjalanan UKMF Bahana Justitia dari periode awal terbentuk hingga generasi terkini. Visual tersebut menghidupkan kembali memori kegiatan, pertunjukan, serta wajah-wajah anggota yang pernah menjadi bagian dari Bahana Justitia.
Video tersebut tidak hanya memantik nostalgia, tetapi juga menegaskan bahwa setiap jejak karya tidak pernah benar-benar hilang, melainkan melekat dalam identitas organisasi.

Penonton Larut dalam Semesta Nostalgia
Gelak tawa, air mata haru, hingga nyanyian bersama mengiringi jalannya acara. Penonton tidak sekadar menyaksikan pertunjukan, tetapi ikut masuk ke dalam narasi waktu yang dibangun panitia. Banyak yang mengaku merasakan hubungan emosional dengan setiap segmen penampilan yang disajikan.
Atmosfer tersebut menciptakan ruang reflektif bahwa seni mampu menghubungkan generasi, sekaligus mengabadikan memori kolektif organisasi.
Semangat Firequency: Kreativitas yang Tak Pernah Padam
Dengan mengusung slogan “Ride the vibes, catch the Firequency”, pagelaran ini menjadi simbol keberlanjutan karya Bahana Justitia. Melalui pertunjukan ini, UKMF menegaskan komitmennya untuk terus melahirkan gagasan kreatif, memperkuat jaringan persaudaraan, dan menjaga relevansi seni di tengah perkembangan zaman.
Firequency 2025 bukan hanya pergelaran seni—ia adalah rekam jejak perjalanan, identitas kolektif, dan warisan kreatif yang akan diteruskan kepada generasi berikutnya.